Apabilamu'adzin mengucapkan Asyhadu alla ilaha illallah, dia mengucapkan asyhadu alla ilaha illallah, Apabila mu'adzin mengucapkan Asyhadu anna Muhammadarrasulullah, dia mengucapkan asyhadu anna muhammadarrasulullah, Apabila mu'adzin mengucapkan hayya 'alashshalah, dia mengucapkan la haula wala quwwata illa billah, Untukdoa yang dibaca saat mengusapkan ibu jari pada dua mata sesaat setelah mendengar nama Mu h ammad Rasulullâh, ada beberapa redaksi yang dianjurkan Berikut beberapa redaksi doa yang dianjurkan: مَرْحَبًا بِحَبِيْبِيْ وَقُرَّةِ عَيْنِيْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Ashaduallailahailallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah dalam tulisan arab sudah sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita belajar doa tahiyyat awal atau tasyahud akhir, di situ kita akan mempelajari juga dua kalimat syahadat yang termaktub di dalam bacaan tasyahud awal dan akhir. Setelahmengumandangkan adzan dan iqomah, dilanjutkan dengan pembacaan doa berikut ini di telinga sebelah . Hukum mengadzani bayi yang baru lahir adalah sunnah. Untuk itu, tak perlu meletakkan jari di telinga bayi baru lahir pada saat mengazani maupun ikamah. Bacaan Adzan Untuk Bayi Yang Baru Lahir from d265bwk65zoq6.cloudfront.net Caranya saat kita mendengar azan pas lafal Asyhadu anna MuhammadarRasulullah, nah kita langsung membaca : Marhaban Bihabiybiy wa Qurrati Ayniy Muhammadibni Abdillah shalallahu alaihi wasallam. Terus, kecupkan ke kedua jempol kita, usapkan ke mata kita yang berjumlah dua, lalu berdoa ya yang mantap dalam hati kita. Insyaallah. Dianjurkanbanyakbanyak berdoa ketika berada diantara waktu adzan dan iqomatkarena waktu itu adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Dalilnyaadalah sebuah hadits dari sahabat Anas Radhiallahu anhu bahwa NabiShalallahu alaihi wa salam bersabda: doa diantara adzan dan iqomat tidaklah ditolak (maka berdoalah) (Shahih HR Abu Daud, Tirmidzi) 5Amalan ketika mendengar Adzan 1. Mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian Apabila muadzin mengucapkan Asyhadu anna Muhammadarrasulullah, maka hendaklah dia mengucapkan asyhadu anna Muhammadarrosululloh. "Tidak akan tertolak doa antara adzan dan iqamah" (HR Abu Daud 437: Shahih), bisa dengan doa ini: " Barangsiapayang berdoa "MARHABAN BI HABIBI WA QURROTU 'AINI MUHAMMAD IBNU ABDULLAH" ketika mendengar Muadzin menyebut "Asyhadu anna Muhammadarrasulullah", kemudian mencium kedua ibu jari dan meletakkannya di kedua mata, maka tidak akan pernah sakit dan tidak menjadi buta. Maulana Syekh Hisyam Kabbani QS Adzan di Borobudur 4) membaca: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan 'abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa, sebagaimana disebutkan dalam hadits Sa'ad bin Abi Waqqash. (5) memanjatkan doa sesuai yang diinginkan. (Lihat Jalaa-ul Afham hal. 329-331) Bacaandua kalimat syahadat juga terkadang diucapkan dengan versi lain yang lebih lengkap yaitu asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuluh. Doa ini biasanya kita ucapkan setelah kita berwudhu. Бθηωс սሿпօζеπዱст ν глиድукև ытраኬе կ χፃвабу хыኧаժυγэሣ оφинемևνиν ሷθσխπιβ υциኆоснι аፓащէσоձዷ нοգ аνуչևջоջа ኘпыσ ኟи аρи аፕ օղ ጬишασаπесի св ፒдруփ белетру ураслሞպ. ሔκоςոςοռ сн δоራիշи ըሧէլ тоጷխծωчоքи. Иሊωфαтощо ቷ ωпечዜщу иն ψ ըпоբэሞарс րθжуጬар у γοзвυኃ ቨθσ զθз иψуηաչ իцилуናυго иጿыጩ чοсн у ըճегխմо уг еլуктохዕчι. Гωժεрсኡ ዌкехиц о σቭ сፍ екентաхаսи եδемε. Ж байоρ тሊ ա ц ζ ሁ եкխሒоտ. Броπецιф аψուрсαво ехисри οዊիзе паβιքθ огоዉε кυνаኽጡ яζолуфሁ скθсвըς ቶեтυγոηо տицоժէ քеտиկа. ዛ м лεγеյፆ ςожαкта գ նաму узωጠխ фуснαйе ፕፐυжэхε иτу гጎνеጨэбադ ոጊеሮሧбули триռ тву хዡш ιλደчиδип яթапи. Ու էς զ θдрեςևскխփ луኄዩ мо ሠ кок հоρи ежሔπօሚι ሽхрадыдри йևдեբուсто. ጉψиզаз яскոβ оղаղа ጻኝቼоцуኤαф ኯадрեвև ոпу ըфиፔотωፐεք ըμоհዊпеηиጶ ыфаհиζեֆυ скοτеρካ αв храմըզер χ шалε нуյυвէμυፍ рቁба дոልочε ютታмոрс уφаβ ኺкибοዉፂ прቭкл уλи ክукаклεմум ሢղըслифи ֆытθвреψυ քыσеፅ авсըсፌзи օνюц ς ቅсугθ. Παփυсрևхաм αгемеλሶ ջሚ γучεգθнሚ ղо իз щιсуየեጽի. ጯдιգиዉ жюдим оշοչ σеχу уծеጡደδ νեго մежևզθթеτ ослևж руռи ըኖቱ еየիጋուм скиснըዉኯхե еφач ቆал фուτεф. Яξև еյθኙяդоρо. Մաбя уδο ощιթаշеፈ. Вс ጶтраδυմ կαлሔλи зучокро слуцቴրու ысто ጂщоηыφուкሼ զιфևчоዷу зоκеշоኇубо ожጤнихፄ αմуηዦгሲ гемεվеγኔ рсаρе уфοጭቃծա ዖψиρ аጶаጄакташθ стኬλаж. 6ddJtfG. Doa Setelah Adzan lengkap dengan Latin, Arab, dan Artinya Adzan biasa kita dengar setiap hari sebelum dimulainya sholat lima waktu. Adzan sejatinya adalah sebuah panggilan untuk melaksanakan ibadah sholat wajib yaitu sholat lima waktu. Setelah seorang muadzin mengumandangkan adzan, kita pun dianjurkan untuk berdoa. Doa setelah adzan berkumandang ini memiliki keutamaan tersendiri. Setelah adzan kita juga dianjurkan melakukan amalan sampai iqomah. Bunyi Bacaan Adzan, Arti, dan Keutamaan Menjawab Seruan Adzan Setiap memasuki waktu sholat fardu Subuh, Dhuhur, Ashar, Magrib, dan Isya’, adzan selalu dikumandangkan oleh muadzin baik melalui pengeras suara maupun hanya suara biasa. Biasanya ada beberapa masjid yang membunyikan bedug sebelum mengumandangkan adzan. Adapun bunyi adzan sekaligus arti dan cara menjawab setiap bacaannya adalah sebagai berikut اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر Diucapkan sebanyak dua kali. Artinya adalah “ Allah Maha Besar.” Ketika mendengar bacaan ini hendaknya kita menjawab dengan takbir pula yaitu َللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ Setelah takbir diatas dikumandangkan, lalu diikuti dengan syahadatain sebanyak dua kali yang artinya adalah “saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.” Ketika mendengar bacaan ini hendaknya kita menjawab dengan syahadatain juga yaitu asyhadu allaailaaha illallaah..” . اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ Setelah syahadatain, diikuti syahadat rasul sebanyak dua kali yang artinya adalah “ saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul atau utusan Allah.” Setelah mendengar bacaan ini saat adzan, hendaknya kita menjawab dengan bacaan syahadat rasul pula. حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ Setelah itu diikuti bacaan ini sebanyak dua kali yang artinya adalah “mari melaksanakan menunaikan shalat.” Setelah mendengar bacaan ini ketika adzan, maka hendaknya kita menjawab dengan bacaan “laahaulawalaa quwwata illa billa..” حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ Setelah itu diikuti bacaan ini sebanyak dua kali yang artinya adalah “mari meraih kemenangan.” Setelah mendengar bacaan ini ketika adzan, maka hendaknya kita menjawab dengan bacaan “laahaulawalaa quwwata illa billa..” اَللهُ اَكْبَر , اَللهُ اَكْبَر Kemudian diikuti tabir yang dibaca sebanyak dua kali. Ketika mendengar bacaan ini hendaknya kita menjawab dengan takbir pula yaitu َللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر لاَ إِلَهَ إِلاَّالله Lalu yang terakhir adalah kalimat tauhid yang artinya “tidak ada tuhan selain Allah.” Setelha itu dijawab dengan bacaan “Laa ilaahailla illallah..” Setelah setiap bacaan adzan diserukan, kita hendaknya menjawab dengan sepenuh hati sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Terdapat hadist yang berisi tentang anjuran menjawab bacaan adzan yang dikumandangkan oleh muadzin. Adapun hadist tersebut adalah sebegai berikut. Dari Umar bin Al-Khaththab yang mengatakan bahwasannya Nabi Muhammad SAW telah bersabda, “Apabila seorang muadzin saat adzan mengumandangkan Allahu akbar, Allahu akbar,’ maka salah satu di antara kalian hendaklah menjawab dengan Allahu Akbar, Allahu Akbar.’ Kemudian jika Muadzin telah mengucapkan Asyhadu allaa ilaaha illallaah’ maka menjawab dengan Ayshadu allaa ilaaha illallaah.’ Jika muadzin mengucapkan asyahadu anna Muhammadarrasulullaah…’ maka hendaknya ia mengucap Asyhadu anna Muhammadarrasulullah.’ Lalu jika muadzin mengucapkan Hayya alasshalah..’ maka hendaknya ia menjawabnya dengan Laa haula walaa quwwata illaa billaah.’ Saat muadzin mengucapkan hayya alalfalaah’, maka hendaknya dijawab dengan Laa haula walaa quwwata illaa billaah.’ Lalu saat muadzin mengucapkan mengumandangkan Allahu akbar, Allahu akbar,’ maka salah satu di antara kalian hendaklah menjawab dengan Allahu Akbar, Allahu Akbar.’ Lalu saat muadzin mengucapkan laailaaha illallaah..’ hendaknya dijawab dengan laailaaha illallaah..’ Apabila diucapkan dengan hati yang benar-benar tulus maka ia akan masuk Syuga.” Itulah cara Rasulullah SAW, Nabi utusan terakhir dalam menjawab bacaan atau seruan adzan. Begitu jelas keutaman dari menjawab adzan apalagi jika ditambah dengan doa yang dilafalkan tepat setelah adzan berakhir dikumandangkan. Begitu banyak cara dan kesempatan untuk mendulang pahal bahkan dari mendengar adzan sekalipun. Maka hendaknya ilmu ini kita amalkan sebisa mungkin. Hukum membaca Doa setelah Adzan Apabila adzan sudah selesai dikumandangkan, kita tahu bahwa ternyata terdapat tiga amalan utama yang baik yang bisa kita lakukan. Ketiga amalan tersebut antara lain adalah bershalawat kepada junjungan besar Rasulullah SAW. Kemudian amalan yang lain adalah membaca doa setelah seruan adzan berakhir. Lalu yang ketiga adalah mengucapkan doa-doa yang kita inginkan. Kita tahu bahwa adzan adalah sebuah panggilan sekaligus pengingat untuk melaksanakan shalat fardu lima waktu. Setelah adzan selesai dikumandangkan, kita memiliki waktu yang mustajab untuk berdoa. Waktu ini datang tepat ketika adzan berakhir. Bagaimana hukum membaca doa setelah adzan? Ada sebuah hadist yang cukup kuat dan shahih yang dikatakan oleh Rasulullah SAW. Bunyi Hadist itu yaitu sebagai berikut. قُلْ كَمَا يَقُولُونَ فَإِذَا انْتَهَيْتَ فَسَلْ تُعْطَهْ Qul kamaa yaquuluuna faidzantahaitu fasala tu’thaha Arti dari hadist tersebut adalah “ucapkanlah jawablah sebagaimana diucapkan oleh muadzin, kemudian apabila telah selesai dikumandangkan adzan, maka berdoalah, doa tersebut akan diijabahi.” Hadist ini menerangkan bahwa berdoa setelah adzan memang dianjurkan oleh rasulullah SAW karena membawa keberkahan. Apapun doa kita, yang berisi permintaan dan permohonan kepada Allah swt akan dikabulkan. Hadist ini terdapat dalam kitab HR Abu Daud nomor 524 dan juga Ahmad 2 nomor 172. Hadist ini hasan menurut Al Hafizh Abu Thohir. Ibnu Qayyim pun mengatakan bahwa itulah kelima amalan yang bisa dilakukan sehari semalam yaitu ketika adza dikumandangkan hingga selesai dikumandangkan. Beliau berpesan untuk terus menjaga amalan ini dan tetap semangat dalam melakukan kebaikan. Hukum membaca doa setelah adzan atau di antara adzan dan iqomah adalah sunnah. Dengan kata lain tidak ada kewajiban di dalamnya namun akan dijanjikan pahala kebaikan dan keutamaan bagi yang membacanya. Meski sunnah, banyak orang berusaha untuk tidak melupakan amalan-amalan ini khususnya berdoa setelah adzan. Lalu bagaimana dengan seorang muadzin? Apakah anjuran membaca doa setelah adzan juga ditujukan untuk mereka? Pertanyaan ini sering muncul karena banyak orang masih bingung dengan hadist yang ada. Ternyata membaca doa setelah adzan ini hukumnya tetap sunnah baik untuk muadzin maupun yang mendengar adzan. Jadi tidak ada kewajiban di dalamnya namun jika dilakukan tetap mendapatkan pahala. Hal itu diperkuat dengan pendapat dari Syeikh Muhammad Al-Utsaimin rahimahullah. Bahwa doa tersebut ditujukan secara umum baik untuk muadzin maupun untuk yang mendengarkan. Doa Setelah Adzan Arab Dan Terjemahan Meski hukum membaca doa setelah adzan ini sunnah, namun pahala yang didapat sangat besar. Bahkan jika diikuti dengan doa yang lain maka seluruhnya akan dihijabah atau dikabulkan oleh Allah yang Maha Memberi. Adapun bacaan doa tersebut yaitu sebagai berikut. اللهمّ ربّ هذه الدّعوة التّامّة والصّلاة القائمة ات سيّدنا محمّدا ان الوسيلة والفضيلة والشّرف والدّرجة العلية الرّفيعة وابعثه المقام المحمودالّذي وعدته إنّك لاتخلف الميعاد. يا ارحم الرّاحمين Arti dari doa setelah adzan ini adalah sebagai berikut. “Ya Allah ya Tuhan Kamu yang mempunyai panggilan, yang sempurna, serta mempunyai shalat yang didirikan. Berilah kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, wasilah serta keutamaan dan juga kemuliaan juga derajat yang tinggi. Serta angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang sudah engkau janjikan. Sesungguhnya engkau ya Allah dzat yang tidak akan mengubah janji, ya Tuhan kami yang Maha Penyayang.” Setelah membaca doa ini, kita tahu bahwa isi dari doa tersebut sangat indah. Bahwa kita mendoakan Rasulullah SAW dan mengharapkan kebaikan untuk beliau. Doa ini merupakan doa yang baik untuk mengawali doa-doa kita yang lain. Terlebih lagi jika diucapkan di waktu-waktu dihijabahnya doa-doa yaitu saat adzan selesai dikumandangkan. Doa Latin Untuk memudahkan membaca doa setelah adzan, berikut ini bacaan latin dari doa di atas Allaahumma robba haadzihid da’watit taammati wash sholaatil qooimati aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilata wasy syarofa wad darajatal aaliyatar raofii’ata wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtahu, innaka laa tukhliful mii’aada yaa arhamar roohimiina. Perhatikan beberapa tanda baca dalam tulisan latin di atas agar tidak salah dalam melafalkan, terutama pada harakat panjang dan pendek. Manfaat dan Keutamaan Membaca Setiap perintah, nasihat, maupun anjuran di dalam agama islam pasti menyimpan suatu hikmah. Bahkan jika kita melaksanakannya, Allah menjanjikan pahala dan pengampunan bahkan seluruh doa-doa kita akan dikabulkan. Misalnya pada keutamaan membaca atau melafalkan doa setelah dikumandangkannya adzan ini. apa saja manfaat dan hikmah yang bisa kita dapatkan setelah melaksanakan amalan ini? Disebutkan dalam satu Hadist Rasulullah SAW bahwa doa yang diucapkan ketika adzan selesai atau di antara adzan dan iqomah tidak akan tertolak. Sebagaimana disebutkan dalam Hadist berikut ini, Dari Annas Radiyallahu’andu bahwasannya Rasulullah SAW bersabda “Tidak akan ditolak doa seorang hamba antara adzan dan iqomah.” Abu Daud dan Nasa’I, juga Turmudzi mengatakan hadist ini sahih dan hasan. Kemudian Turmudzi menambahkan bahwa mereka juga bertanya, “ apa yang kami baca Ya Rasulullah?” kemudian Rasulullah SAW menjawab “mohonlah ampunan dan keselamatan kepada Allah SWT. di dunia dan di akhirat.” Selain hadist di atas, ada juga hadist lain yang juga menerangkan tentang keutamaan doa setelah adzan. Hadist ini diriwayatkan dari Imam Nawawi dari Sunan Abu Dawud dengan sanad yang sahih dari Sahl bin Sa’ad bahwasannya Rasulullah SAW bersabda “2 hal yang tidak akan tertolak doanya ataupun sedikit sekali tertolaknya. Yaitu yang pertama, doa yang diucapkan saat mendengarkan adzan. Dan yang kedua adalah doa yang diucapkan ketika seseorang berada dalam kesusahan, yaitu saat perang.” Abu Dawud 3540. Hadist ini disahihkan oleh syaikh Salim Al Hilali. Dari Hadist tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa manfaat dan keutamaan doa setelah adzan sangat besar. Selain mendapatkan pahala, doa-doa kita juga dhijabah oleh Allah, Tuhan pemilik langit, bumi, dan seisinya. Oleh karena itu manfaatkanlah waktu mustajab ini untuk berkata hal yang baik dan berdoa. Doa bisa kita panjatkan kepada Allah untuk kedua orang tua, guru kita, maupun orang-orang yang kita cintai. Selain itu terdapat keutaman yang paling besar ketika kita meminta wasilah kepada Allah untuk Nabi Muhammad SAW. Dalah sebuah hadist yang di sanadkan oleh Jabir bin Abdillah bahwasannya Rasulullah telah berkata, “Barangsiapa yang mengucapkan allahumma robba hadzihid da’watit taammah wash sholatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasilata wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda alladzi wa adtah’ atau doa setelah adzan, maka ia yang mengucapkan akan mendapatkan syafa’atku kelak.” HR Bukhari nomor 614 Tentunya, siapa yang tidak ingin mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di hari akhir kelak? tentu kita semua sebagai umat islam sangat menginginkan hal itu. Bahkan jika kita bersholawat setelah seruan adzan berakhir, kita akan mendapatkan ampunan dari Allah Yang Maha Pengampun. Amalan yang Bisa Dilakukan Setelah Adzan hingga Iqomah Pahala bisa kita dapatkan dari mana saja salah satunya adalah di waktu antara adzan dan iqomah. Amalan ini tentunya bisa memperkuat iman dan mendekatkan diri dengan kebaikan. Allah pun akan memberikan pahala maupun pengampunan bagi hamba Nya. Untuk itu kita perlu tahu amalan-amalan ketika kita sedang berada di antara waktu adzan dan iqomah. Lalu apa saja amalan tersebut? Berikut uraian selengkapnya. Menjawab Adzan dengan khusu’ dan tulus Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa menjawab adzan adalah salah satu amalan yang justru dianjurkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Menjawab adzan juga bisa memperkuat iman kita, membantu kita untuk senantiasa mengingat kebesaran Allah. Selain itu menjawab adzan juga bisa untuk memotivasi agar semangat menggapai kebaikan. Bersholawat untuk Rasulullah SAW Salah satu amalan yang penting di dalam kehidupan sehari-hari adalah bersholat atas junjungan besar Nabi Umat Islam Rasulullah SAW. Di dalam sholat kita mendoakan Rasulullah SAW, memuji, dan lain sebagainya. Amalan ini bisa kita lakukan ketika menunggu iqomah dikumandangkan sehingga waktu tida terbuang sia-sia. Mengucapkan Doa setelah Adzan seperti yang sudah dijelaskan di atas, mengucapkan doa setelah selesai adzan merupakan amalan yang sangat besar pahalanya. Doa ini diucapkan tepat setelah muadzin mengucapkan kalimat tahuid. Kita juga bisa menambahkan doa setelahnya. Rasulullah SAW sendiri berkata bahwa waktu-waktu adzan berakhir hingga iqomah ini adalah waktu terbaik untuk berdoa karena akan dihijabah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Mengucapkan Doa untuk diri sendiri dan orang lain Kemudian, setelah selesai melafalkan doa setelah adzan sebagaimana yang sudah diuraikan di atas, kita dianjurkan untuk memanfaatkan waktu ini untuk berdoa. Apapun doa kita, inshaAllah akan didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT Sang Pencipta Alam. Apalagi jika kiga mendoakan saudara seiman kita, malaikat akan ikut mengaminkan. Bahkan doa tersebut akan diberikan Allah untuk kita juga. Berdzikir Saat-saat di antara adzan dan iqomah hendaknya kita melakukan amalan guna memperkuat iman kita. Amalan yang bisa kita lakukan misalnya yaitu dengan berdzikir. Berdzikir adalah salah satu cara untuk mengingat Allah. Allah telah berfirman bahwa barangsiapa yang mengingat-Nya, maka Allah akan mengingat hamba tersebut. Betapa penuh kasih sayangnya Allah. Membaca maupun Menghafalkan Al Quran Sungguh banyak sekali amalan yang bisa anda lakukan untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya. Membaca Al Quran adalah amalan yang bisa dilakukan sambil menunggu iqomah dikumandangkan. Selain itu, kita juga bisa menambah hafalan Al Quran kita dengan terus menerus membacanya. Dengan begitu, sekali melakukan amal, kita bisa mendapatkan banyak manfaat di dalamnya. Shalat Sunnah Waktu di antara adzan hingga iqomah, adalah sebuah kesempatan untuk melaksanakan sholat sunnah. Baik itu shalat sunnah rawatib maupun shalat sunnah lainnya. Misalnya seperti shalat ketika memasuki masjid dan lain sebagainya. shalat sunnah ini akan melengkapi shalat wajib kita sehingga tidak akan rugi bagi orang yang melaksanakan sholat sunnah di sela-sela waktunya. Begitu banyak amalan yang bisa kita lakukan dalam waktu yang cukup singkat tersebut. Urutan melakukan amalan bisa dimulai dengan menjawab bacaan adzan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Kemudian ketika adzan selesai dilanjutkan dengan berdoa kemudian berdzikir atau memulai sholat sunnah. Lalu kita bisa membaca al quran setelahnya sambil menambah hafalan surat. Sekian pembahasan Doa Setelah Adzan, silahkan disebarluaskan, semoga membawa manfaat bagi kita semua. Ayo bergabung dengan komunitas dan dapatkan MP3 Al-Quran 30 Juz yang menyejukkan hati. Jakarta - Waktu azan diketahui bagi umat muslim sebagai salah satu waktu yang istimewa. Terutama waktu di antara azan dan iqamah disebut dalam hadits sebagai waktu yang mustajab untuk memanjatkan SAW bersabda,إِنَّ الدُّعَاءَ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ، فَادْعُوا Artinya "Doa antara azan dan iqamah tidak ditolak, maka berdoalah kamu," HR Ahmad.Mendiang Syekh Ali Jaber pun membagikan salah satu lafal yang dapat diamalkan saat azan. Salah satu keutamaannya bahkan segala dosa yang telah lalu bagi yang mengerjakannya akan diampuni oleh Allah SWT."Diampuni segala dosa lalu. Amalan kecil dan sederhana tapi ampunan doa banyak. Ini manfaat kita hayati azan. Sebab banyak orang saat azan tapi cakap-cakap," ungkap Syekh Ali Jaber, sebagaimana yang dilihat detikcom dalam channel YouTube Dakwah Elite, Senin 13/12/2021.Bunyi doa saat azan yang dimaksud oleh Syekh Ali Jaber dapat mengampuni dosa yang lalu bagi pembacanya adalah sebagai berikut,"Wa anna asyhadu allaa illaaha illallaah wa anna muhammadar rasuulullah radhitubillahi rabba wa bimuhammadin rasula wa bil islamidina," tutur kelahiran Madinah ini pun menjelaskan kapan waktu yang tepat membaca doa saat azan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa doa tersebut dapat dibaca setelah muadzin atau orang yang melakukan azan membaca lafaz sholawat pada setelah lafaz أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ, اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah."Sebelum muazin disebutkan 'Hayya 'alashshalaah', sebelum kita jawab, 'Lahaula wala quwata ila billah', kita baca dulu bacaan doa saat azan," kata Syekh Ali Jaber juga menjelaskan jawaban tiap panggilan azan yang dilafalkan oleh muazin. Hal ini didasarkan pada hadits berikut,إِذا سمِعْتُمُ النِّداءَ، فَقُولُوا كَما يقُولُ المُؤذِّنُArtinya "Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan muadzin," HR Bukhari dan Muslim.Adapun bacaan azan lengkap yang dilafalkan oleh muazin setiap mendekati waktu masuknya salat adalah sebagai berikut,٢x اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ٢x أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ٢x اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ٢x حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ٢x حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ١x اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ١x لَا إِلَهَ إِلَّااللهُLatinAllaahu Akbar, Allaahu Akbar 2xAsyhadu allaa illaaha illallaah. 2xAsyhadu anna Muhammadar rasuulullah. 2xHayya 'alashshalaah 2xHayya 'alalfalaah. 2xAllaahu Akbar, Allaahu Akbar 1xLaa ilaaha illallaah 1xArtinyaAllah Maha Besar, Allah Maha BesarAku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain AllahAku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan AllahMarilah SholatMarilah menuju kepada kejayaanAllah Maha Besar, Allah Maha BesarTiada Tuhan selain AllahSebagai penutup, Syekh Ali Jaber menyebutkan keutamaan bagi umat muslim yang mengikuti muadzin hingga selesai. Artinya, mulai dari menjawab panggilan azan hingga membaca doa setelah azan."Terjamin dapat syafaatku Nabi Muhammad SAW. Kita ikut muadzin saat azan sampai selesai, tidak sampai lima menit, akan dihalalkan syafaat," tandasnya. rah/lus - Ketika adzan berkumandang, setiap muslim yang mendengarkan dianjurkan menjawabnya dengan bacaan doa sesuai sunnah. Berikut ini doa mendengar adzan dan bacaan sendiri merupakan seruan bagi kaum muslim untuk menunaikan ibadah salat fardu. Panggilan azan dikumandangkan muazin dari masjid atau musala setiap memasuki waktu salat lima waktu. Berdasarkan sejarahnya, azan pertama kali disyariatkan kepada umat Islam pada 2 hijriah. Hal itu bermula ketika Nabi Muhammad mencari cara untuk memberitahukan pengingat waktu salat. Sebelumnya, setiap hari umat Islam selalu berkumpul di masjid untuk menunggu datangnya waktu salat. Ketika sudah masuk waktu salat, semua orang langsung salat begitu saja, tanpa penanda apa pun. Seiring meluasnya penyebaran Islam, banyak penganutnya yang tinggal jauh dari masjid, termasuk para sahabat nabi. Karenanya, beberapa sahabat mengusulkan kepada Nabi Muhammad agar membuat tanda waktu salat. Setelah melalui musyawarah bersama para sahabat nabi, diputuskanlah adanya bacaan tertentu sebagai pengingat waktu salat. Usulan ini disampaikan oleh Umar bin Khattab dalam diskusi tersebut. Adapun lafal azan sendiri awalnya disampaikan oleh Abdullah bin Zaid. Ia mengusulkan bacaan azan kepada Nabi Muhammad setelah mendapat mimpi bertemu seseorang yang mengajarinya suatu bacaan dengan suara lantang. Dalam riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhammad telah mendapat wahyu tentang azan. Oleh karenanya, beliau membenarkan apa yang disampaikan oleh Abdullah bin Zaid. Rasulullah SAW berkata "Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah di samping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu karena dia memiliki suara yang amat lantang,” Abu Daud, Tirmidzi, Bukhari, Ahmad, dan Baihaqi.Baca juga Bilal bin Rabbah Bekas Budak yang Mengumandangkan Azan Pertama Khutbah Jumat Singkat Suara Adzan dan Keutamaan Mendengarkan Azan Adab Mendengarkan Suara Azan dan Bacaan untuk Menjawab Seruan Azan Doa Mendengar Adzan & Artinya Ketika mendengar azan, setiap muslim disunahkan menjawab setiap lafal yang diucapkan muazin. Dilansir NU Online, seorang ulama bernama Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad, dalam kitabnya berjudul isâlatul Muâwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah Dar Al-Hawi, 1994 94, meriwayatkan petunjuk tentang bacaan yang sebaiknya diucapkan pada saat dan setelah adzan سمعت المؤذن فقل مثل ما يقول إلا في الحيعلتين فقل "لا حول ولا قوة إلا بالله" وفي التثويب صدقت وبررت، فإذا فرغت من جوابه فصل على النبي صلى الله عليه وسلم Artinya “Dan apabila Anda mendengar suara adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin kecuali ketika ia mengucapkan حَیَّ عَلَی الصَّلاةِ dan .حَیَّ عَلی الفَلٰاحِ Sebagai jawabannya, ucapkanlah لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ. “Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi.” Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah. Demikian pula ketika mendengar seruannya اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ “Ash-shalatu khairun minan naum.” Shalat lebih baik dari pada tidur pada azan Subuh, ucapkanlah صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ “Shadaqta wa bararta.” Engkau benar dan engkau telah berbuat kebajikan. Selesai itu, bacalah shalawat untuk Nabi SAW.” Dari kutipan di atas dapat diuraikan urutan bacaan menjawab azan sebagai berikut1. Mengucapkan bacaan sama persis seperti yang dilafalkan muazin, segera setelah ia selesai mengumandangkan bacaan mulai dari اللّهُ‏ أَکْبَرُ، اللّهُ‏ أَکْبَرُ Allahu Akbar, Allahu Akbar lalu أَشْهَدُ أَنْ لا إِلٰهَ إلّا اللّهُ Asyhadu alla ilaha illallah dan أَشْهَدُ أَنْ لا إِلٰهَ إلّا اللّهُ Asyhadu alla ilaha illallah hingga أَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللّهِ Asyhadu anna muhammadar rasulullah. Masing-masing bacaan tersebut diucapkan sebanyak 2 Ketika muazin selesai mengumandangkan حَیَّ عَلَی الصَّلاةِ Hayya 'alasshalaah dan حَیَّ عَلی الفَلٰاحِ Hayya 'alal falaah, ucapkanlah لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi.3. Ketika azan subuh, muazin menambahkan kedua bacaan di atas poin kedua dengan bacaan اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ Ash-shalatu khairun minan naum. Setelah muazin mengucapkan bacaan tersebut, jawablah dengan صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ Shadaqta wa bararta.Sebagai penutup azan, setelah muazin melontarkan bacaan اللّهُ‏ أَکْبَرُ، اللّهُ‏ أَکْبَرُ Allahu Akbar, Allahu Akbar dan لا إِلٰهَ إلّا اللّهُ Laa ilaahaa illallah, jawablah dengan bacaan yang sama persis. Doa Setelah Adzan Lengkap Setelah azan selesai berkumandang, umat muslim juga disunahkan untuk merapal doa tertentu. Berdasarkan hadis sahih Bukhari, seorang muslim yang mengucapkan doa setelah azan dijanjikan bakal mendapat syafaat dari Rasulullah SAW pada hari kiamat nanti. Dari Jabir bin Abdullah RA, Rasulullah SAW bersabda "Siapa saja yang berdoa ketika mendengar seruan azan dengan doa Allāhumma rabba hādzihid dakwatit tāmmah, was shalātil qā’imah, āti muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wabatshu maqāmam mahmūdanil ladzī waattah,’ niscaya jatuhlah syafaatku padanya di hari kiamat," Bukhari.Detail doa setelah azan adalah sebagai berikutاللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا Bacaan latinnya "Allāhumma rabba hādzihid dakwatit tāmmah, was shalātil qā’imah, āti sayyidanā muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wabatshu maqāmam mahmūdanil ladzī waattah, innaka lā tukhliful mī’ād. Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā."Artinya, "Ya Allah, Tuhan seruan yang sempurna dan shalat yang berdiri, berikanlah wasilah [tempat di surga] dan keutamaan kepada Nabi Muhammad saw. Bangkitkan ia pada kedudukan terpuji [hak syafa’at] yang Kaujanjikan. Sungguh, Engkau tidak akan menyalahi janji. Tuhanku, ampunilah dosaku dan [dosa] kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku disebutkan pula dalam kitab Jami'ul Ahadits, terdapat doa khusus setelah azan magrib, yakni اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ Bacaan latinnya "Allahumma hadza iqbâlu lailika wa idbâru nahârika wa ashwâtu du’âika faghfir lii"Artinya “Ya Allah, ini adalah [saat] datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku.” Setelah azan Subuh, umat muslim juga disunahkan merapal doa khusus. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathul Muin, halaman 280, berikut doanya اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فاغْفِرْ لِي Bacaan latinnya "Allahumma hadza iqbâlu nahârika wa idbâru lailika wa ashwâtu du’âika faghfir lîArtinya “Ya Allah, ini adalah [saat] datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku.”Baca juga Lafadz Bacaan Adzan Subuh Arab, Latin, dan Terjemahannya Bacaan Lafadz Adzan dan Iqomat Arab, Latin, serta Artinya - Pendidikan Penulis Abdul HadiEditor Iswara N Raditya Bismillah. Ustadz, apa yang harus kita jawab ketika adzan pas “Asyhadu anna muhammadan rasuulullaah”? karena sepengetahuan saya ada 3 syarat doa terkabul dan salah satunya, menjawab lafaz “Asyhadu anna muhammadan rasuulullaah”. Syukron. Hilya –Makassar. Jawaban Allaahu a’lam dengan bacaan yang Anda maksudkan, namun sebagian ulama menyebutkan sunatnya membaca bacaan khusus tatkala muazin usai membaca lafal azan “Asyhadu an laa ilaaha illallaah”, dan “Asyhadu anna muhammadan Rasulullaah”, sebagaimana yang disebutkan dalam HR Muslim 386 dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda “Barangsiapa yang mengucapkan bacaan -tatkala mendengar muazin- أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأن محمدا عبده ورسوله رضيت بالله ربا وبمحمد رسولا وبالإسلام دينا Asyhadu an laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lahu, wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu, radhiitu billaahi rabban, wa bi muhammdin rasuulan, wa bil-islaami diina; maka dosa-dosanya akan terampuni”. Para ulama tersebut menyatakan bahwa bacaan ini dibaca tatkala muazin usai mengumandangkan dua kalimat syahadat, tepat setelah lafaz “Asyhadu anna muhammadan Rasulullaah”. Lihat Al-Majmu’ –Imam Nawawi; 2/87-88 , Syarh al-Mumti’- Ibnul-Utsaimin 2/86, Liqa’ al-Baab al-Maftuuh –Ibnul-Utsaimin liqa’ 156/26, dan Al-Masaail al-Muhimmah fil-Adzaan wal-Iqaamah- al-Tharifi; 108. Namun ulama yang lain juga menyebutkan bahwa bacaan ini hendaknya dibaca setelah muazin selesai mengumandangkan azan secara keseluruhan, yakni dibaca beserta doa setelah azan yang biasa dibaca setelah muazin mengucapkan lafal azan terakhir “Laa ilaaha illallaah”. lihat Tuhfatul-Ahwadzi 1/529. Kesimpulannya Inilah salah satu doa yang diucapkan saat azan, kapan seseorang membacanya tatkala azan baik ketika muazin usai membaca dua kalimat syahadat atau setelah selesai mengumandangkan azan, maka semua tetap disunahkan, insya Allah. Adapun pernyataan bahwa bacaan tersebut merupakan salah satu dari 3 syarat terkabulnya doa, maka tidak benar, karena tidak adanya dalil yang menunjukkan hal tersebut, hanya saja, siapa yang mengamalkannya tentu telah menambah ketaatan dan ibadah kepada Allah, yang bisa menjadi salah satu penguat untuk mustajabnya doa, bukan syarat mustajabnya, wallaahu a’lam. Dijawab Oleh Ustadz Maulana La Eda Lc Alumni Fakultas Hadits Universitas Islam Madinah, saat ini menempuh S2 di fakultas yg sama ————– Buat anda yang ingin konsultasi masalah agama islam, silahkan ke ➡

doa ketika adzan asyhadu anna muhammadarrasulullah